Perjalanan ke Sri Gethuk Slideshow: Aenis trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Secuil cerita untuk Sahabatku


Malam semakin larut dan aku masih terhanyut dalam suasanamu malam. Ku tengok jam dinding yang terpasang di arah barat, benda itu menunjukkan bahwa aku sudah terlalu lama di ruang dengan ukuran 3x3 m. Entah dengan di dorong oleh keinginan apa aku sendiripun tidak tahu. Kucoba untuk menengok sekeliling ruangan, hanya ada aku dan teman-temanku. Tak lebih dari itu--untuk yang tak terlihat aku tidak tahu--.

Malam. Mungkin kau sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini, setelah aku melihat jam dinding itu. Kenapa tidak kau beritahu aku??Aku marah padamu malam.Terbesit dalam pikiranku tentang sahabat-sahabat yang selama ini selalu mendengar keluh kesahku. Sudah bahagiakah mereka, apakah aku sudah memberikan kontribusiku pada mereka, apakah mereka terganggu akan hadirnya aku diantara lingkaran pertemanan yang di buat selama ini? 

Malam ini,malam dimana aku akan selalu bertanya-tanya dalam hati dan selalu menghembuskan nafas dengan terasa berat. Menilik kembali peranku pada sahabat-sahabatku. Entah kenapa pikiranku untuk malam ini tidak bisa fokus dan merasa gelisah. Merasakan bahwa akan terjadi sesuatu yang akan membuatku berfikir kembali. Entah dapat kekuatan dari apa aku bisa melihat hal itu ?
Melihat hal yang seharusnya tak pernah aku lihat dan tak ku mengerti. Aku meliaht hal yang membuatku tersadar, terhentak dengan kaget. Ingin rasanya menangis tanpa suara saat ini juga, melihat hal yang membuat hatiku teriris, tercabik tidak karuan. Aku harus mengatakan hal ini pada siapa? Aku takut sebenarnya hal ini hal yang sudah biasa di lihat oleh orang atau memang hanya aku saja yang memandang hal ini adalah hal yang kuanggap tabu. Entahlah, aku sendiripun bingung. Tapi, serasa tercabik, terkoyak-koyak hingga bagian terkecil. Tak bisa menolak hal itu, aku merasa aneh,tertekan tak tahulah apa yang akan aku katakan.

Inilah akibat dari kacamata modernisasi, semuanya belum teratur.Kawand, aku ingin bertanya padamu tentang hal  ini tapi aku takut untuk menanyakannya? Apakah aku berhak bertanya tentang hal ini ? apakah aku berhak menceritakan kejadian ini pada kalian? Sungguh menyesal aku bisa melihat hal itu, hal yang mengerikan hal yang seumur hidup tak ingin aku lihat. Aku ingin menangis tanpa suara dan tanpa seorangpun tahu bahwa aku menangisi hal yang begitu konyol.

Malam ini adalah malam yang menjadi saksi bisu terkoyaknya aku, hancurnya aku. Malam serta bintang di langit tak akan pernah memberitahu kalian akan hal ini. Biarlah hal yang sebenarnya tentang hal ini akan tersimpan rapat dalam memoriku, tersimpan dalam sebuah ruang berukuran 3x3m ini dan akan menjadi kenangan pahit dalam hidupku..

Untuk Dia Seseorang.....


Jika dia berada di tempat yang belum pernah ia lihat

dia ingin selalu dekat di bahumu

cobalah pegang tangannya dan tunjukanlah sesuatu yang indah

dia berharap kau menjadi malaikatnya dan tak pernah meninggalkannya sendirian...



Ketika dia ingin menunjukkan cintanya, dia tahu..

hanya ada kesedihan yang terlihat seperti langit mendung

dan jika dia ingin melihat pelangi, dia memelukmu dan menangis

karena baginya engkau lah sinar mentari...



Tidak ada yang bisa menggantikanmu di dalam hatinya

seperti layaknya kupu-kupu dan bunga

cobalah untuk memahaminya, seperti dia mengerti engkau

karena hanya kaulah satu-satunya..



Jika engkau melihatnya duduk di pantai menatap langit

dia sedang berdoa untukmu dan berharap angin kan menyampaikan keinginannya

dan mudah-mudahan dia bisa menjadi lebih kuat karena itu dan bertahan

meskipun harus seperti bunga yang mekar di musim gugur...

Jangan Lihat Aku


Di sudut matamu aku berdiri

Seperti ragu, ku ingin mendekat…



Bila tak ada kau dihadapanku,

mungkin saja kau yang memandangku…



Tapi... jangan lihat aku, aku hanya semu



Aku hanya mimpi-mimpi belaka

Aku hanya asa yang patah sayapnya

Aku hanya harapan yang tiada pastinya…



Jangan lihat aku…



Jika hatimu iba, maka remuklah hatiku

Jika perasaanmu lara, maka hancurlah perasaanku

Jika cintamu beku, maka binasalah cintaku…



Di kerling matamu aku bersembunyi

Seperti yakin, ku harus menjauh…



Bila ada engkau dihadapanku,

Mungkin saja aku yang menutup mata...



Kumohon... jangan lihat aku, aku hanya semu...





Hanya berlalu.....

Malam Tanpa Akhir



Entah mengapa mataku terasa berat untuk tetap terjaga malam ini. Apa karena aku terlalu lelah setelah seharian melakukan aktifitas yang tiada henti. Tapi itu seharusnya bukan menjadi sebuah alasan untuk malam ini. Karena aku yakin, aku bisa menjalani aktivitasku dengan baik selama beberapa minggu ini. Apakah aku sudah berada di titik puncak yang nantinya aku akan jatuh.
Akhirnya lelah dan rasa kantuk mengalahkanku malam ini, padahal malam-malam sebelumnya aku menang melawan musuhku yang satu ini. Aku sudah tak punya kesadaran saat alam mimpi menerbangkan semua angan-angan dan mimpi, aku dibuai olehnya. Terasa lambat waktu berjalan, aku terbangun oleh suara nada dering yang tak asing di telingaku. Dengan mata yang masih terlelap kuambil handphone disampingku dengan malas-malasan. Alam bawah sadar masih mendekapku erat tak mau menyerah, mengajakku untuk kembali tertidur. Tapi, semakin lama nada dering itu membuatku bangun juga dari tempat yang nyaman ini.
Apakah aku menyesal ? Tidak sama sekali, jawabku. Kulihat dalam layar hp tertera “my family”. Masih dengan malas-malasan aku terima telfon itu, kalau tidak entah berapa dampratan yang aku terima dari teman-teman yang lain.
      Berkilo-kilo meter jauh disana dari tempatku berada, seorang laki-laki tua berbicara dengan peasaan cemas. Terlihat dari percakapan yang ia bicarakan. Ah sudah lama aku tak pulang ke rumah tercinta. Ya, laki-laki yang menelfonku adalah ayahku. Tak lama kemudian perbincangan via telefon itu semakin seru, semua ingin bicara dari adikku yang paling kecil dan suara yang paling kurindukan selama ini, IBU. Ah, lega sekali mendengar suara Ibu. Seakan ada oase yang ada di hadapanku dan ku teguk air itu penuh dengan kenikmatan. Luar biasa efek yang diakibatkannya. Hatiku terasa tenang, damai. Kata-kata tak akan sanggup mewakili semua perasaan yang buncah saat itu. Entahlah, aku juga bingung akan aku definisikan seperti apa perasaan itu.
      Tapi tak lama kemudian setelah telefon itu selesai. Kerinduan akan keluarga dan rumah terasa sekali aku rasakan. Aku ingin pulang ke rumah di desa. Ya rumahku memang di desa, desa yang penuh dengan kenangan indah dan pahit. Aku rindu suasana rumah, rindu membentak-bentak atau menyuruh adikku. Ah sudah lama aku tak melakukan hal tersebut. Kangen tetangga yang ada di sekeliling rumah, menyapa mereka tersenyum dan diskusi tanpa tema dan aturan alias “menggosip” (^_^). Kangen suasana malam disana, saat bintang muncul malu-malu di malam hari, aku akan dengan suka rela duduk di balkon rumah hanya untuk menatap langit yang penuh bintang sampai tengah malam. Indah dan damai, hanya itu yang sanggup aku ucap.
      Terasa berbeda sekali dengan di sini (di kamarku yang baru di kota). Aku ingin ke ladang atau sawah yang penuh dengan keindahan alam yang tak mungkin ak temukan di kota ini. Di sini yang ada hanyalah kendaraan yang selalu bersaing untuk membunyikan klakson. Entah dalam rangka acara apa mereka selalu melakukan hal yang sama tipa hari. Banyak polusi yang terjadi dan banyak gedung tinggi serta udara yang panas. Ah beda sekali dengan desa kecilku.
      Pada intinya aku rindu malam tanpa akhir yang sering aku lewati di rumah tercintaku. Tunggu aku, wahai tempat yang banyak kenangan untukku. Tak lama aku akan kembali ke pangkuanmu lagi. Memandang langit tiada henti menunjuk beberapa bintang dengan konyol seakan-akan aku bisa menggapai dan menggemgamnya. Tapi itulah cara aku menghabiskan malam yang gelap gulita sendirian atau bersama sahabatku. Malam yang penuh dengan gejolak jiwa, malam yang selalu tak pernah mendengarkan apapun yang diinginkan oleh manusia. Sang malam terlalu kuat untuk ditaklukkan. Kesepian, kesendirian adalah teman sang malam dan aku berteman dengannya. Kubersanding dengan bintang untuk menemani malam yang tanpa akhir karena nantinya akan ku temukan kedamaian disana.

Ibu


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibu,
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
"I LOVE U MOM"

Anak-Anak Adam



Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya;
dan kemudian aku bertaya,
"Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?'
Dan sungai itu menjawab,
'Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah,
meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk."
Aku hanya terdiam,
Dan aku mendengar burung-burung menangis,
dan aku bertanya,
"Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?"
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku,
dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata,
"Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya.
Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain,
sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia.
Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi."
Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota.
Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri,
'Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?'

My Voice


Kemarin aku duduk sendirian, kekasih
menatap malam yang seakan mengutukku dengan kesendirianku..
kesendirianku......sebengis kematian...
Kemarin aku adalah sepatah kata yang tak bersuara dan tak bermakna...
di dalam pikiran malam

Kemarin aku duduk sendirian, kekasih
mendengarkan alunan kepedihan cinta, 
kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya
Sampai aku mendengar suara cinta memanggilku
dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang

Dan saat cinta memanggilku,,
akan kuikuti jalan itu walau harus berliku-liku
Dan saat sayap itu merangkulku,,
aku akan menyerah dan pasrah
Walau pedang yang tersembunyi di sayap itu 
MELUKAIKU......

Waisak, Borobudur


Jumat, 28 Mei 2010
Langit tampak mendung, tapi tak mengurangi kegiatan apapun di hari itu. Semuanya tetap berjalan apa adanya hanya berbeda suasana saja. Diselimuti dengan awan mendung dan hawa dingin yang menyergap. Ah, perjalanan ini akan ditemani hujan pikirku, sudah terbayang bagaimana aku dan teman-teman basah kuyup diguyur hujan..ckckck. Perjalanan ini sudah direncanakan sejak seminggu yang lalu saat ku melihat kalender dan tampak tanggal merah, warna yang mencolok bila disandingkan dengan warna hitam. Ku baca keterangan di bawah pojok kiri kalender itu, tertera Hari Raya Waisak. Lumayan buat liburan pikirku, dan ;

Akhirnya, tepat pukul 07.30 WIB, aku bersama teman-teman sebut saja Nur Mahmudah, Trioni alias "Rara", dan Miftah bertolak ke Magelang lebih tepatnya ke rumah Fitri yang terletak di Borobudur sambil menikmati hari Raya Waisak di sana. Tapi melihat cuaca yang seakan tidak mendukung kami, rasa-rasanya semua itu hanya ilusi semata. Sesampainya di pertigaan Palpabang, jalan menuju Borobudur ditutup. Satu, dua, tiga bahkan lebih dari lima polisi berada di persimpangan itu, tanpa aba-aba kamipun dipanggil oleh polisi tersebut. Ditanya mau kemana, punya keperluan apa dan beberapa pertanyaan lainnya yang menurutku bertele-tele.

Tanpa banyak pikir kita langsung meneruskan perjalanan dengan lewat jalur lain yaitu jalan Blondo. Harus lewat pertigaan Blondo atau memutar jalan. Sungguh menyulitkan bagi kami sebenarnya lewat jalan tersebut, dikarenakan jalan tersebut bukan hanya rusak tidak mulus tetapi juga padatnyapun minta ampun. Kami harus mencari celah agar tetap bisa melaju, meliuk ke kanan dan kiri tak terelakkan. Ditambah ada jembatan yang lagi direnovasi, cukup membuat kita berlama-lama di jalan tersebut.
Setelah mengalami kemacetan yang lumayan (padahal hari masih pagi) kita samapi di pertigaan yang dicari. Kita memerlukan waktu sekitar sepuluh menit untuk samapi di tempat kami janjian dengan Fitri yang bertugas menjemput kita, karena tak ada seorang pun dalam rombongan tahu rumah Fitri. Lapangan Sawitan, itulah nama tempat janjian kita dengan Fitri. Keberuntungan masih menaungi kami, setelah tiba disana cuaca luar biasa cerah tak ada tanda-tanda mendung akan datang, dan jalan raya di pertigaan Mendut pun belum ditutup oleh Polisi, walaupun di tempat itu sudah ada beberapa polisi yang berjaga dan mengatur lalu lintas agar mengurangi kemacetan yang terjadi.
 Memasuki desa Candirejo (nama desa Fitri bernaung) udara dingin langsung menyergap kami. Tak lupa udara yang sejuk membuat kami ter-refresh dari segala kepenatan. Banyak pohon cemara yang tinggi dan hijau di sepanjang jalan, tak hanya itu terdapat juga bukit-bukit kecil yang hijau permai melihat kami dari singgasannya. Subhanallah luar biasa pemandangan ini. Tak ingin pergi dari tempat itu, ingin rasanya waktu berhenti sejenak dan menikmati pemandangan yang jarang dijumpai di perkotaan.
Kamipun disambut dengan hangat oleh keluarga Fitri ketika tiba di rumah. KArena kita lumayan capek, diputuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan mendaki Candi Borobudur. Selepas Dzuhur kamipun berangkat menuju candi, busyet dah macetnya. Sudah panas ditambah macet, lengkap sudah penderitaan kita. Walaupun harus berdesak-desakan dengan yang lain kamipun merangkak sedikit demi sedikit maju menuju tempat parkir. Di tempat parkirpun tak kalah ramainya, jalan yang seharusnya lapang dan lebar menjadi sempit digunakan untuk tempat parkir sepeda motor dan bus yang bersal dar luar kota. RAMAI, itu kata yang keluar dari mulutku.
 Bersusah payah kita masuk lewat pintu masuk candi, walaupun harus kita akui kita adalah "penyusup",ckckck. Maaf ya pak satpam, petugas yang minta karcis kita masuknya ndag bayar ^_^, habisnya tiket yang harus dibeli oleh seseorang yang ingin masuk candi berharga 25 ribu, bayangkan saja setiap anak harus keluar uang sebesar itu, kita sebagai anak kost kitapun harus pikir-pikir untuk menggunakan uang tersebut. Akhirnya dengan bantuan salah satu pedagang di Taman Candi kita dapat masuk dengan Gratis Prend (^_^)
Tapi semua itu belum selesai, kita harus melewati Check Security sebelum melangkah lebih jauh ke candi. Dan kesialanpun dimulai dari itu, setelah melewati Check Security, tiba-tiba kita ditanya oleh seorang satpam. Ditanya-tanya dengan dalil untuk keamanan, tapi menurutku itu hanya keisengan satpam tersebut. Pertanyaan yang menyudutkan kami untuk mengaku bahwa kami masuk tanpa membayar pun dilontarkan, tetapi dengan kecerdikan kami satpam itu kalah dan mengizinkan kami mendaki candi.Tetapi kami berterimakasih juga kepada bapak satpam tersebut karena dapat informasi bahwa gerbang untuk mendaki ke candi akan ditutup tepat pukul 14.00 WIB, terima kasih ya pak..?!?
 Sesampainya di atas candi, langsung deh narsis dimulai, mulai dari foto-foto yang g penting sampai yang konyol dilakuin.
Tapi paling g kami senang dan bangga bisa sampai di atas candi, foto di altar para umat budha bersembahyang dan meminta doa.
TERIMA KASIH JUGA BUAT KELUARGA FITRI YANG TELAH MENAMPUNG ENI, NUR,RARA DAN MIFTAH SELAMA SEHARIAN._semoga mendapatkan balasan yang baik dan setimpal_amien......!!!

OOOOYYYYY.......UNNES Datang...!!??


Sabtu, 08 Mei 2010
Ada yang berbeda dengan HIMATIKA UGM pagi itu, saat sebelum subuh, matahari masih enggan untuk beralih pandang dari tidurnya seorang telah meng-sms beberapa orang. Tak tau berapa jumlahnya, tapi yang pasti dya yang mengsms meminta kedatangan penerima sms untuk dateng ke basecamp HIMATIKA pukul 07.30 WIB.

Angin semilir sepoi-sepoi mengalun dengan indahnya di pagi yang cerah itu. Kampus yang lenggang dari kesibukan tak jua berhenti untuk tetap menampakkan kegagahannya. Suara mahasiswa masih tetap terdengar walau yang katanya hari Sabtu adalah hari libur bagi mahasiswa --tak ada kegiatan kuliah--. Tapi pada kenyataan banyak anak dari Matematika masih kuliah di hari Sabtu. Suara teriakan terdengar dari lapangan basket MIPA UTARA, sedang dilakukan pertandingan Basket pikirku, tak biasanya Lapangan Basket MIPA penuh dengan orang dan suara teriakan yang membahana, memekakkan gendang telinga. Kolong langitpun seakan tak tahan dengan kebisingan itu. Sudahlah...itu tak terlalu penting.

Terlihat basecamp Matematika masih ditempat yang sama, diapit oleh Passains dan HIMASTA. Masih dengan meja dan kursi yang terletak di depan. Tak ada perubahan....!!! Agenda hari Sabtu, 08 Mei 2010, HIMATIKA UGM mendapat kehormatan mendapat kunjungan dari HIMATIKA UNNES (Universitas Negeri Semarang), akan kedatangan orang atas pikirku ^^, lumayanlah. Jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 08.35. Hmmmm, ternyata sudah ada dua makhluk yang di sana, sebut saja ningsih dan ajeng (ndag papakan .....ning jeng...??^^). Dapat kabar "mereka" sudah hampir nyampe. Semua sudah dipersiapkan di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung Matematika saat waktu menunjukkan 09.00.

Akhirnya mereka tiba, terlalu cepat kata temenku. Padahal lebih cepat lebih baik pikirku. Dan anehnya aku jadi operator Laptop dadakan.ce ka ce ka...ndag tau itu Ketua dapat ide darimana..aneh kupikir, tapi mau tak mau tetap aku jalani. hufth...tak apalah bisa nampang di depan tapi itu tak akan berjalan lama, karena aku punya urusan lain yang harus dikerjakan saat itu juga, akhirnya aku harus izin sebentar.

Tamu yang datang kita sambut dengan salam dan senyum hangat dari kita anak Himatika UGM. Banyak jug ayang dateng, dari semua anggota Himatika UNNES yang tidak dateng bisa dihitung dengan jari-jari, Luar Biasa buat mereka. Tapi bila dibandingkan dengan yang menyambut yaitu dari UGM sendiripun bisa dihitung dengan jari, dari PH sendiri belum lengkap karena ada suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan menyebabkan tidak bisa datang, anggap saja seperti itu.>,< Sedangkan untuk para staff, kebanyakan dari mereka masih mengikuti kuliah walaupun harus mengundang mereka, aku pikir itu juga akan ada masalah yang timbul juga dalam hal keuangan (bukankah begitu Nugki ?)

Seperti yang dibilang tadi saat ditengah acara aku pergi, meninggalkan urusan disitu dan menyelesaiakan urusan lainnya di tempat lain. Walaupun capek tapi tetap harus aku jalani dengan baik, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk saat ini. Saat diskusi aku kembali ke kampusku tercinta, kembali menemui mereka. Tak lama setelah sampai ke dalam forum, seseorang nyeletuk mengatakan identitasku yang lain. Huft, tapi tak apalah, langsung diserbu dengan pertanyaan yang paling males aku jawab, yaitu apa suka dan duka saat aku ngejalanin tugas yang aku emban. Cukup asyik juga diskusi dengan mereka dan kulihat banyak temen-temen yang lain juga berdiskusi dengan asyik. Semoga dengan adanya diskusi yang diadakan itu dapat bermanfaat bagi mahasiswa UNNES dan UGM sendiri, semoga tidak menjadi takabur akan apa yang telah didapat.
Saatnya pemberian Souvenir bagi tamu, souvenir sebuah piring cantik dengan goresan tinta yang tak kan pernah padam telah diserahkan oleh Ricko (Sang Ketua) kepada Syaifu (Ketua Mereka--UNNES). Tak luput juga dari merekapun memberikan kenang-kenangan berupa semacam piagam berbentuk gapura, cukup unik itu akan menambah koleksi bagi HIMATIKA UGM.

Detak jam dinding terasa nyaring di dalam telingaku, ku coba melirik jam itu, ternyata sudah pukul 15.00 WIB. Para tamu mulai berpamitan untuk melanjutkan kegiatan mereka ke Malioboro untuk "shopping" kata salah satu dari mereka.

Walaupun tak mengikuti secara penuh acara itu, aku merasa ada rasa hangat yang masih tertinggal di dalam hati masing-masing mahasiswa. berharap kebersamaan yang walaupun sejenak ini tidaklah luntur begitu saja, hilang ditelan bumi terbang ditiup angin yang akan begitu mudahnya dilupakan.
Pertanyaan yang timbul dalam pikiranku, "Kapan HIMATIKA UGM akan melakukan Studi Banding ke universitas lain?"--------

-----Salam Mahasiswa, Salam sejahtera dan salam hangat untuk semua----semoga sehat selalu---(^,^)

Just Be


Be strong enough to face the world eacah day
Be weak enough to know you can not do evrything alone.
be geneorus to those who need your help
Be frugal with what you need yourself.
Be wise enough to know that you do not know everything.
Be willing to share your joys.
Be willing to share the sorrows of others.
Be a leader when you see a path others have missed
Be a follower when you are shrouded in the minds of uncertainty
Be the first to congratulate an oppoment who succeeds.
Be the last to critize a collegue who fail
Be sure when your next will fall, so what that you will not stumble.
be sure of your find destination in case you are going the wrong way
Be loving of those who love you
Be loving to those who do not love you, and they may chnage.
Above all, Be your self

belajar itu.....



Aku belajar

aku belajar.........
Bahwa hidup adalah seperti segulung kertas tisu toilet semakin mendekati akhir, semakin cepat berlalu

Aku belajar....
bahwa kita seharusnya bersyukur karena Tuhan tidak memberikan semua hal yang kita minta
Aku belajar....
bahwa uang tidaklah menentukan kelas seseorang
Aku belajar....
bahwa semua hal kecil yang terjadi membuat hidup menjadi sangat menakjubkan
Aku belajar....
bahwa mengabaikan kenyataan tidak dapat mengubah kenyartaan.
Aku belajar....
bahwa cara termudah bagi ku untuk bertumbuh adalah menempatkan diriku dalam lingkungan orang-orang yang lebih pintar dariku.
Aku belajar....
bahwa cara terbaik untuk memberi nasihat adalah hanya pada dua keadaan, yaitu saat diminta oleh orang lain dan pada saat situasi menekan hidupmu

friendship



seorang sahabat adalah
seorang yang memberi kita semangat saat kita patah semangat
seorang sahabat adalah
seorang yang mengisi hidup kita dengan keindahan, sukacita, dan kehormatan, dan membuat seluruh dunia tempat tinggal kita menjadi tempat yang lebih indah dan bahagia
keajaiban sebuah persahabatan
ada sebuah keajaiban yang dinamakan persahabatan,
yang tinggal dalam hati, dan kau tidak tahu bagaimana terjadinya atau saat
persahabatan tersebut dimulai
tetapi,,,,,
kabahagiaan dari persahabatan selalu memberi suatu perasaan khusus,
bahwa persahabatan merupakan suatau berkat Tuhan yang sangat berharga.

Engkau....


Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan
gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan 
dahagaku dalam Cinta tak bermuara
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari
kata cakrawala aksara
Kau hadir dengan ketiadaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
Gerakmu tiada pasti
Namun aku terus di sini 
Menunggumu
Entah Kenapa...........

nyanyian jiwa


Aku tidak tahu bagaimana berpikir tentang kebahagiaan tanpa sebuah getaran yang menciutkan hati

Belakangan, aku berdiri di atas jembatan kesedihan
di malam yang pekat
Dari jauh, mengalun sebuah tembang tetesan keemasan,
ia menggelembung, melewati permukaan yang gemetaran

Gondola-gondola, cahaya-cahaya, musik----
mabuk ia berenang dalam muram

Jiwaku, sebuah instrumen berdawai
tersentuh oleh tangan-tangan tak tampak
bernyanyi sendiri menyahut lagu gondola
dan bergetar dengan bahagia yang mencolok
----Adakah yang mendengarkan.............???

drama kebahagiaan


sungguh, aku harus terbang ke ketinggian yang paling ekstrim
untuk menemukan kembali mata air kebahagiaanku...!!!!!!!!!!!

oh........
aku telah menemukannya, teman-teman
di sini, di ketinggian yang paling ekstrim mata air kebahagiaan memancar bagiku.....
dan di sini ada kehidupan...!!!!!!

engkau memancar terlalu tergesa mata air kebahagiaan !
dan dalam menginginkan  untuk memenuhi cangkir
engkau sering mengosongkannya kembali

dan aku masih harus belajar untuk mendekati engkau secara lebih diam-diam;
hatiku masih mengalir kepadamu teramat terburu-buru....

hatiku, dimana musim panasku membakar,
musim panas yang singkat, panas, melakolis, teramat penuh riang....
bagaimana hati musim panasku mendamba kesejukanmu...!!!!!!!!

pergi sudah rundungan musim semiku !
pergi sudah salju kedengkianku di bulan Juni !
musim panas, aku menjadi sepenuhnya dan tengah hari musim panas

sebuah musim panas di ketinggian yang paling ekstrim
dengan mata air yang dingin dan kesunyian yang terberkahi
oh, datanglah sahabat-sahabatku..........
sehingga kesenyapan dapat menjaadi lebig membahagiakan...
elang-elang akan membawa makanan untuk kita......

tapi, apa daya....
Luka telah menganga..tak dapat ku rajut lagi benang itu.,....
untuk saat ini dan entah nanti,,,,>,<

Apakah Hari Ini Masih Milikku....???


Jika aku berada di pagi hari, aku tidak akan menunggu sore tiba. Karena hari ini yang akan aku hadapi dan jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan hari esok yang belum tentu datang. Hari dimana saat ini matahari menyinariku dan siangnya akan menyapaku. Dan inilah hariku….!!!

Umurku, mungkin tinggal hari ini. Maka, aku akan menganggap masa hidupku hanya sampai hari ini, atau seakan – akan aku dilahirkan hari ini dan akan mati pada hari ini juga (pemikiran yang tragis). Mungkin dengan begitu, hidupku tidak akan tercabik – cabik diantara gumpalan keresahan – keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan mungkin malah menakutkan.

Pada hari ini pula, mungkin sebaiknya aku mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari ini, aku harusnya bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang bagus, berdoa dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan kepadaku, perhatian terhadap keadaaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik tehadap sesama.(Amieeeeeeennn…………..!!!!!)

Pada hari ini dimana aku hidup sebaiknya aku dapat membagi waktu dengan bijak. Menjadikan setiap  menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Dan seharusnya aku mempersembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini, tapi apa…..??? Mencoba menikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Menerima rezeki, tugas – tugas dan ilmu dengan penuh rasa ikhlas. Hidup di hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian \\(^0^)//. Dan akan kugoreskan pada dinding hatiku dengan satu kalimat (mungkin dalam dinding kamarku juga) : Hariku adalah hari ini. Jika hari ini aku bisa makan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah aku makan kemarin akan merugikanku atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu juga akan merugikanku….???

Jika aku dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa aku harus bersedih atas air asin yang aku minum kemarin atau mengkhawatirkan air hambar dan panas pada hari esok hari yang belum tentu ada…???ckckckckck

Aku harus percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka aku akan dapat menundukkan diri untuk berpegang teguh pada prinsip: aku hanya akan hidup pada hari ini saja. Mungkin dengan prinsip itu setiap detiknya aku selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan memperbanyak amal. Amien……!!!

Aku harus mengatakan ini dalam hatiku, “Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik – baik saja. Tidak akan mengatakan kata – kata kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan membersihkan dan merapikan rumah dan kamarku agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memerhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku.

“Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak akan pernah kembali lagi.”

“Wahai masa depan, engkau masih dalam ketidakpastian. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tidak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan, sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki warna dan rasa. Jika demikian, mengapa aku harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan – kesialan yang mungkin akan terjadi padaku, memikirkan kejadian – kejadian yang akan menimpa dan meramalkan bencana – bencana yang bakal ada didalamnya ? Bukankah aku juga tidak tahu apakah aku akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esokku itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan…??? Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam lain dan belum turun ke bumi. Aku hanya bisa MERENCANAKAN DAN BERUSAHA…..!!!!!!”

tak akan pernah sama


Dingin terasa menggerayangi sekujur tubuhku. Merinding tak terelakkan lagi dari tubuhku,menghindar pun tak bisa. Aku hanya bisa menerima dengan terpaksa, mau tak mau harus mau. Merayap ke dinding, sudut-sudut ruangan 3 x 3 ini.

Malam begitu kelam, seakan itu adalah awal dari kejadian buruk. Mungkin Tuhan sedang berbaik hati pada kegelapan, diberi kesempatan untuk menguasai malam yang semakin larut ini. Terdengar suara detak jam dinding, kulihat sudah menunjukkan tengah malam, atau lebih tepatnya setengah satu dini hari.

Ah, sudah waktunya aku pulang ke dalam pelukan sang mimpi, pikirku. Tapi tak tahu kenapa aku masih terjaga. Masih tetap dalam kondisi yang sama, duduk memandang layar penuh kalimat-kalimat yang meminta belaian sayang agar menjadi satu kesatuan yang utuh.

Waktu berlalu dengan cepat, malam bersanding dengan dingin membuat suasana semakin kejam. Aku sudah tak tahan dengan kondisi ini. Ku tutup layar di depanku, memasukkan ke dalam tas, membenahi semua yang berserakan. Dingin tetap saja nakal walaupun aku sudah mengenakan jaket yang lumayan tebal. Apakah karena lumayan tebal kemudian dingin tetap menggerayangi tubuhku dengan seenaknya? Aku tak pernah habis pikir. Seharusnya, aku menggunakan jaket berbulu serigala, mungkin dingin akan takut padanya. " Fuhhhh" hanya itu yang keluar dari mulutku.

Tubuhku lunglai saat ku coba tuk berjalan. Seakan dunia bergerak tidak stabil, goyang kanan dan kiri. Menyapa satu dua orang yang ada sembari melangkah gontai menuju sepeda motor. Ternyata gelap sekali di luar, tak ada penerangan sama sekali. Aku harus berhati-hati, menitih langkahku agar tak terpeleset atau kau akan celaka.

Terlihat motor berwarna merah terparkir di ujung barisan. "huh..!!!!!!" hnya itu yang bisa terlontar. Jauh juga aku parkirnya, pikirku sembari berjalan menuju motor itu. Pemandangan ganjil langsung disuguhkan padaku, aku harus memastikannya dulu. Langkahku pun akupercepat, gelap tak jadi hambatan bagi mataku.

Ternyata memang ada yang ganjil, HELMKU HILANG. Secara reflek mataku mulai mencari di sekitar motor, mungkin jatuh atau menggelinding entah dimana. Sejauh mata memandang, hanya gelap gulita yang terlihat. Tak ada helm berwarna putih yang tergeletak, ntah di jalan atau di atas sepeda motor. Perasaan masih biasa dan berfikir barang itu akan kembali lagi padaku, karena akulah yang punya helm putih itu.

Langkah gontaiku sudah terabaikan yang sekarang menjadi agak sedikit panik. Mencoba berfikir keras kemana ntu helm pergi, g mungkinlah helm itu akan berjalan sendiri. Pikiran yang terlintas adalah kembali ke dalam ruang yang sumpek itu lagi. Bertanya pada setiap orang yang masih terjaga tentang kepergian helm kesayanganku. Dan hasil yang ku dapat adalah nihil, tak seorangpun tau keberadaan helm putih itu.

Terduduk lemas, mata menatap hamparan kegelapan,kosong, dan tetap berfikir positif. Hanya terdiam, membisu, masih berpendapat helm itu akan kembali padaku. Aku masih santai menghadapi hal ini, tak tau kenapa. Tak ada sedih yang tersirat, tapi malah hanya ada rasa penasaran bagaimana hel itu bisa hilang.

Tak lama kemudian suara cowok menyadarkanku, hmmmm salah, bukan suara tapi kalimat yang terlontar itulah yang membuatku kembali dalam dunia nyata. "Di sini sudah kerap sekali banyak anak yang kehilangan helm..Apalagi kalau helmnya bagus. Seharusnya helmmu ditaruh di dalm saja..???"
Mendengar pernyataan itu, untuk sesaat emosiku tak terkendali. "Kenapa g bilang ?" Spontan itulah yang terucap. Aku terduduk lemas lagi, mungkin ini salahku juga kenapa aku harus meletakkan helm itu di depan. Ini bukanlah kebiasaanku selama ini, ada yang aneh dalam diriku. Apa karena tekanan dari beban yang melekat dalam pundakku yang membuat semua ini terjadi...?? argh...

Sudahlah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang ke dalam haribaan sang mimpi, dengan membawa seluruh pertanyaan yang belum terjawab itu pada sang mimpi.

Hidupku tak akan pernah sama lagi sejak saat itu. Tak akan pernah...!!!!

ayah bisakah ku beli wktumu....???


Adalah seorang ayah yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Setiap hari ia berangkat kerja sebelum anak-anaknya bangun dan pulang ke rumah larut malam ketika mereka sudah tertidur lelap.

Suatu hari anak yang paling sayang pada sang ayah menunggunya sampai malam. Saat melihat ayahnya pulang anak tersebut langsung menghampirinya dan bertanya, "Ayah, bolehkah saya bertanya sesuatu?" Mendapat pertanyaan tersebut ayahnya segera menjawab, "Tentu boleh. Ada apa, nak?"

"Berapa penghasilan Ayah per jam?" tanya anak tersebut ingin tahu.

"Kenapa kau tanya sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu?" ayahnya balas bertanya.

Anak itu tidak menjawab, tapi justru terus mendesak ayahnya dengan pertanyaan yang sama. Setelah dipaksa beberapa kali, akhirnya ayahnya menjawab bahwa penghasilannya per jam adalah seratus ribu rupiah.

"Bolehkah saya minta lima puluh ribu rupiah dari Ayah?" tanya anak tersebut dengan nada memohon.

Awalnya sang ayah keberatan, tetapi karena didesak terus akhirnya ia memberikan juga uang lima puluih ribu rupiah yang diminta anaknya.

Anak itu sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada ayahnya. Kemudian ia pergi mengambil celengan dan langsung memecahkannya. Diambilah uang yangada di dalamnya. Setelah dihitung seluruhnya, uang yang ada berjumlah seratus ribu rupiah pas.

kemudian anak itu berkata kepada ayahnya, "Bolehkah saya membeli waktu Ayah satu jam saja?" Dengan mata berkaca-kaca ia melanjutkan, "Bisakah besok Ayah pulang lebih cepat dan menemani saya makan malam?"

Pelajaran Hidup...!!!!


Tuhan yang Maha Baik memberi kita IKAN ,
Tetapi kita harus MENGAIL untuk mendapatkannya .
Demikian juga jika kita terus MENUNGGU waktu yang tepat,
Mungkin kita tidak akan pernah MULAI.





Mulailah sekarang...
Mulailah di mana kamu berada sekarang dengan APA ADANYA.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita MEMILIH seseorang untuk DICINTAI
Tapi sadarilah bahwa CINTAILAH yang MEMILIH kita untuk mencintainya.

PERKAWINAN memang memiliki banyak kesusahan,
Tetapi kehidupan LAJANG tidak selalu memiliki kesenangan .
BUKA mata kamu lebar-lebar SEBELUM menikah,
Dan biarkan mata kamu setengah TERPEJAM SESUDAHNYA .



Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya
Sama seperti membeli RUMAH karena lapisan CATnya.
Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....
HATI seorang wanita .


Begitu juga PERSAHABATAN,
Prsahabatan adalah 1 JIWA dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya KESEHATAN,
nilainya baru kita sadari setelah kita KEHILANGANnya .
Seorang sahabat adalah yang dapat MENDENGARKAN lagu didalam hatimu
dan akan MENYANYIKAN kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya


Sahabat adalah 'TANGAN' Tuhan untuk menjaga Kita.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
Tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...
Tapi MENYESAL-lah jika orang itu MENYESAL bertemu dengan kamu.


Bertemanlah dengan orang yang suka membela KEBENARAN.
Dialah HIASAN dikala kamu SENANG dan PERISAI diwaktu kamu SUSAH
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang TEMAN ,
Jika kamu mengharapkan seseorang TANPA KESALAHAN.
Karena semua manusia itu BAIK kalau kamu bisa MELIHAT kebaikannya
Dan MENYENAGKAN kalau kamu bisa MELIHAT keunikannya
Tapi semua manusia itu akan BURUK dan MEMBOSANKAN
Kalau kamu TIDAK bisa MELIHAT keduanya.

Begitu juga Kebijakan, KEBIJAKAN itu seperti CAIRAN,
Kegunaannya terletak pada PENERAPAN yang benar,
Orang PINTAR bisa GAGAL karena ia MEMIKIRKAN terlalu banyak hal,
Sedangkan orang BODOH sering kali BERHASIL dengan melakukan TINDAKAN tepat.

Dan KEBIJAKAN SEJATI tidak datang dari PIKIRAN kita saja ,
Tetapi juga berdasarkan pada PERASAAN dan FAKTA.
Tak ada seorang pun yang SEMPURNA.
Mereka yang mau BELAJAR dari kesalahan adalah BIJAK.

Menyedihkan melihat orang BERKERAS bahwa mereka BENAR
meskipun TERBUKTI SALAH.
Apa yang berada di BELAKANG kita dan apa yang berada di DEPAN kita
adalah perkara KECIL berbanding dengan apa yang berada di DALAM kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....
Tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan .
Bila Kamu mengisi hati kamu dengan PENYESALAN untuk masa lalu
dan KEKHAWATIRAN untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu SYUKURI .

Anonymous

Cahaya


Jadikan di Ruang hatiku cahaya.....


jadikan di Lisanku cahaya.....


jadikan dalam pendengaranku cahaya...


jadikan pada penglihatanku cahaya....


dan jadikan dari depanku cahaya...


jadikan atasku cahaya...


dan jadikan dari bawahku cahaya...


Ya aLLah karuniakanlah aku Cahaya Kehidupan...


Amien....!!!!!

RatapKu Ibu


Ibu, bagi musafir setelah melalui perjalanan jauh melelahkan. penuh sakit, sendiri, dan sesak, sebuah pemberhentian kecil selalu menjadi oase sejuk pelepas dahaga.... Setelah keseharian yang penat, rutinitas yang menjemukan, sebuah kabar gembira kecil selalu menjadi seling yang menyenangkan........ Juga setelah semua penderitaan, semua rasa putus asa melewati lorong panjang nan gelap, sebuah titik cahaya, sekecil apapun nyalanya, selalu menjadi kabar baik. Janji - janji perubahan.......

Padahal itu selalu terjadi pada kami. Pemberhentian kecil. Kabar gembira. Titik Cahaya. Setiap hari kami menemuinya. Masalahnya kami selalu lalai mengenalinya, kecuali itu benar-benar sebuah kejadian yang luar biasa..... Atau jangan - jangan kami yang terlalau bebal untuk menyadarinya, mengetahui pernak - pernik kehidupan selalu dipenuhi oleh janji perubahan.......

Ibu, kami juga lalai untuk mengerti, terkadang setelah pemberhentian kecil menyenangkan itu, justru jalanan menikung, penuh jurang dan onak telah siap menunggu. Terkadang setelah titik cahaya kecil itu, gelap - gulita sempurna siap mengungkung........membuat semuanya semakin terasa sesak, sakit, dan penuh putus asa.......

Tapi tak megapa, Ibu.......Setidaknya hari ini, biarlah kami bergembira atas kabar baik ini. Bergembira sebentar.......>,<www.facebook.com/aeni.rhu

"di sadur dari novel moga bunda disayang Allah"

Yang LaLu biaRLah beRLaLu


Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak
pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam
‘ruang’ penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam ‘penjara’ pengacuhan
selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus
cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan
tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup
memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya
menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali,
karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah
payung gelap masa silam. Selamatkan diri Q-Ta dari bayangan masa lalu!
Apakah Q-Ta ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke
tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang
ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Q-Ta
dengan masa lalu, keresahan Q-Ta atas apa yang telah terjadi padanya,
keterbakaran emosi jiwa Q-Ta oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Q-Ta
pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan,
dan sekaligus menakutkan.
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa
depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat
berharga.
Dalam al-KiTab daLAm aGama saYa, diterangkan bahwa setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum
dan apa saja yang telah mereka lakukan, Tuhan selalu mengatakan, “Itu
adalah umat yang lalu.” Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman
dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang
yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan
dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan
kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puingpuing
yang telah lapuk.Padahal, betapapun seluruh manusia bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah
mustahil pada asalnya.ckckckckck…..
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala
sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah
kehidupan!

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "