Malam semakin larut dan aku masih terhanyut dalam suasanamu malam. Ku tengok jam dinding yang terpasang di arah barat, benda itu menunjukkan bahwa aku sudah terlalu lama di ruang dengan ukuran 3x3 m. Entah dengan di dorong oleh keinginan apa aku sendiripun tidak tahu. Kucoba untuk menengok sekeliling ruangan, hanya ada aku dan teman-temanku. Tak lebih dari itu--untuk yang tak terlihat aku tidak tahu--.
Malam. Mungkin kau sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini, setelah aku melihat jam dinding itu. Kenapa tidak kau beritahu aku??Aku marah padamu malam.Terbesit dalam pikiranku tentang sahabat-sahabat yang selama ini selalu mendengar keluh kesahku. Sudah bahagiakah mereka, apakah aku sudah memberikan kontribusiku pada mereka, apakah mereka terganggu akan hadirnya aku diantara lingkaran pertemanan yang di buat selama ini?
Malam ini,malam dimana aku akan selalu bertanya-tanya dalam hati dan selalu menghembuskan nafas dengan terasa berat. Menilik kembali peranku pada sahabat-sahabatku. Entah kenapa pikiranku untuk malam ini tidak bisa fokus dan merasa gelisah. Merasakan bahwa akan terjadi sesuatu yang akan membuatku berfikir kembali. Entah dapat kekuatan dari apa aku bisa melihat hal itu ?
Melihat hal yang seharusnya tak pernah aku lihat dan tak ku mengerti. Aku meliaht hal yang membuatku tersadar, terhentak dengan kaget. Ingin rasanya menangis tanpa suara saat ini juga, melihat hal yang membuat hatiku teriris, tercabik tidak karuan. Aku harus mengatakan hal ini pada siapa? Aku takut sebenarnya hal ini hal yang sudah biasa di lihat oleh orang atau memang hanya aku saja yang memandang hal ini adalah hal yang kuanggap tabu. Entahlah, aku sendiripun bingung. Tapi, serasa tercabik, terkoyak-koyak hingga bagian terkecil. Tak bisa menolak hal itu, aku merasa aneh,tertekan tak tahulah apa yang akan aku katakan.
Inilah akibat dari kacamata modernisasi, semuanya belum teratur.Kawand, aku ingin bertanya padamu tentang hal ini tapi aku takut untuk menanyakannya? Apakah aku berhak bertanya tentang hal ini ? apakah aku berhak menceritakan kejadian ini pada kalian? Sungguh menyesal aku bisa melihat hal itu, hal yang mengerikan hal yang seumur hidup tak ingin aku lihat. Aku ingin menangis tanpa suara dan tanpa seorangpun tahu bahwa aku menangisi hal yang begitu konyol.
Malam ini adalah malam yang menjadi saksi bisu terkoyaknya aku, hancurnya aku. Malam serta bintang di langit tak akan pernah memberitahu kalian akan hal ini. Biarlah hal yang sebenarnya tentang hal ini akan tersimpan rapat dalam memoriku, tersimpan dalam sebuah ruang berukuran 3x3m ini dan akan menjadi kenangan pahit dalam hidupku..
0 komentar:
Posting Komentar