Perjalanan ke Sri Gethuk Slideshow: Aenis trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

My Voice


Kemarin aku duduk sendirian, kekasih
menatap malam yang seakan mengutukku dengan kesendirianku..
kesendirianku......sebengis kematian...
Kemarin aku adalah sepatah kata yang tak bersuara dan tak bermakna...
di dalam pikiran malam

Kemarin aku duduk sendirian, kekasih
mendengarkan alunan kepedihan cinta, 
kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya
Sampai aku mendengar suara cinta memanggilku
dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang

Dan saat cinta memanggilku,,
akan kuikuti jalan itu walau harus berliku-liku
Dan saat sayap itu merangkulku,,
aku akan menyerah dan pasrah
Walau pedang yang tersembunyi di sayap itu 
MELUKAIKU......

Waisak, Borobudur


Jumat, 28 Mei 2010
Langit tampak mendung, tapi tak mengurangi kegiatan apapun di hari itu. Semuanya tetap berjalan apa adanya hanya berbeda suasana saja. Diselimuti dengan awan mendung dan hawa dingin yang menyergap. Ah, perjalanan ini akan ditemani hujan pikirku, sudah terbayang bagaimana aku dan teman-teman basah kuyup diguyur hujan..ckckck. Perjalanan ini sudah direncanakan sejak seminggu yang lalu saat ku melihat kalender dan tampak tanggal merah, warna yang mencolok bila disandingkan dengan warna hitam. Ku baca keterangan di bawah pojok kiri kalender itu, tertera Hari Raya Waisak. Lumayan buat liburan pikirku, dan ;

Akhirnya, tepat pukul 07.30 WIB, aku bersama teman-teman sebut saja Nur Mahmudah, Trioni alias "Rara", dan Miftah bertolak ke Magelang lebih tepatnya ke rumah Fitri yang terletak di Borobudur sambil menikmati hari Raya Waisak di sana. Tapi melihat cuaca yang seakan tidak mendukung kami, rasa-rasanya semua itu hanya ilusi semata. Sesampainya di pertigaan Palpabang, jalan menuju Borobudur ditutup. Satu, dua, tiga bahkan lebih dari lima polisi berada di persimpangan itu, tanpa aba-aba kamipun dipanggil oleh polisi tersebut. Ditanya mau kemana, punya keperluan apa dan beberapa pertanyaan lainnya yang menurutku bertele-tele.

Tanpa banyak pikir kita langsung meneruskan perjalanan dengan lewat jalur lain yaitu jalan Blondo. Harus lewat pertigaan Blondo atau memutar jalan. Sungguh menyulitkan bagi kami sebenarnya lewat jalan tersebut, dikarenakan jalan tersebut bukan hanya rusak tidak mulus tetapi juga padatnyapun minta ampun. Kami harus mencari celah agar tetap bisa melaju, meliuk ke kanan dan kiri tak terelakkan. Ditambah ada jembatan yang lagi direnovasi, cukup membuat kita berlama-lama di jalan tersebut.
Setelah mengalami kemacetan yang lumayan (padahal hari masih pagi) kita samapi di pertigaan yang dicari. Kita memerlukan waktu sekitar sepuluh menit untuk samapi di tempat kami janjian dengan Fitri yang bertugas menjemput kita, karena tak ada seorang pun dalam rombongan tahu rumah Fitri. Lapangan Sawitan, itulah nama tempat janjian kita dengan Fitri. Keberuntungan masih menaungi kami, setelah tiba disana cuaca luar biasa cerah tak ada tanda-tanda mendung akan datang, dan jalan raya di pertigaan Mendut pun belum ditutup oleh Polisi, walaupun di tempat itu sudah ada beberapa polisi yang berjaga dan mengatur lalu lintas agar mengurangi kemacetan yang terjadi.
 Memasuki desa Candirejo (nama desa Fitri bernaung) udara dingin langsung menyergap kami. Tak lupa udara yang sejuk membuat kami ter-refresh dari segala kepenatan. Banyak pohon cemara yang tinggi dan hijau di sepanjang jalan, tak hanya itu terdapat juga bukit-bukit kecil yang hijau permai melihat kami dari singgasannya. Subhanallah luar biasa pemandangan ini. Tak ingin pergi dari tempat itu, ingin rasanya waktu berhenti sejenak dan menikmati pemandangan yang jarang dijumpai di perkotaan.
Kamipun disambut dengan hangat oleh keluarga Fitri ketika tiba di rumah. KArena kita lumayan capek, diputuskan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan mendaki Candi Borobudur. Selepas Dzuhur kamipun berangkat menuju candi, busyet dah macetnya. Sudah panas ditambah macet, lengkap sudah penderitaan kita. Walaupun harus berdesak-desakan dengan yang lain kamipun merangkak sedikit demi sedikit maju menuju tempat parkir. Di tempat parkirpun tak kalah ramainya, jalan yang seharusnya lapang dan lebar menjadi sempit digunakan untuk tempat parkir sepeda motor dan bus yang bersal dar luar kota. RAMAI, itu kata yang keluar dari mulutku.
 Bersusah payah kita masuk lewat pintu masuk candi, walaupun harus kita akui kita adalah "penyusup",ckckck. Maaf ya pak satpam, petugas yang minta karcis kita masuknya ndag bayar ^_^, habisnya tiket yang harus dibeli oleh seseorang yang ingin masuk candi berharga 25 ribu, bayangkan saja setiap anak harus keluar uang sebesar itu, kita sebagai anak kost kitapun harus pikir-pikir untuk menggunakan uang tersebut. Akhirnya dengan bantuan salah satu pedagang di Taman Candi kita dapat masuk dengan Gratis Prend (^_^)
Tapi semua itu belum selesai, kita harus melewati Check Security sebelum melangkah lebih jauh ke candi. Dan kesialanpun dimulai dari itu, setelah melewati Check Security, tiba-tiba kita ditanya oleh seorang satpam. Ditanya-tanya dengan dalil untuk keamanan, tapi menurutku itu hanya keisengan satpam tersebut. Pertanyaan yang menyudutkan kami untuk mengaku bahwa kami masuk tanpa membayar pun dilontarkan, tetapi dengan kecerdikan kami satpam itu kalah dan mengizinkan kami mendaki candi.Tetapi kami berterimakasih juga kepada bapak satpam tersebut karena dapat informasi bahwa gerbang untuk mendaki ke candi akan ditutup tepat pukul 14.00 WIB, terima kasih ya pak..?!?
 Sesampainya di atas candi, langsung deh narsis dimulai, mulai dari foto-foto yang g penting sampai yang konyol dilakuin.
Tapi paling g kami senang dan bangga bisa sampai di atas candi, foto di altar para umat budha bersembahyang dan meminta doa.
TERIMA KASIH JUGA BUAT KELUARGA FITRI YANG TELAH MENAMPUNG ENI, NUR,RARA DAN MIFTAH SELAMA SEHARIAN._semoga mendapatkan balasan yang baik dan setimpal_amien......!!!

OOOOYYYYY.......UNNES Datang...!!??


Sabtu, 08 Mei 2010
Ada yang berbeda dengan HIMATIKA UGM pagi itu, saat sebelum subuh, matahari masih enggan untuk beralih pandang dari tidurnya seorang telah meng-sms beberapa orang. Tak tau berapa jumlahnya, tapi yang pasti dya yang mengsms meminta kedatangan penerima sms untuk dateng ke basecamp HIMATIKA pukul 07.30 WIB.

Angin semilir sepoi-sepoi mengalun dengan indahnya di pagi yang cerah itu. Kampus yang lenggang dari kesibukan tak jua berhenti untuk tetap menampakkan kegagahannya. Suara mahasiswa masih tetap terdengar walau yang katanya hari Sabtu adalah hari libur bagi mahasiswa --tak ada kegiatan kuliah--. Tapi pada kenyataan banyak anak dari Matematika masih kuliah di hari Sabtu. Suara teriakan terdengar dari lapangan basket MIPA UTARA, sedang dilakukan pertandingan Basket pikirku, tak biasanya Lapangan Basket MIPA penuh dengan orang dan suara teriakan yang membahana, memekakkan gendang telinga. Kolong langitpun seakan tak tahan dengan kebisingan itu. Sudahlah...itu tak terlalu penting.

Terlihat basecamp Matematika masih ditempat yang sama, diapit oleh Passains dan HIMASTA. Masih dengan meja dan kursi yang terletak di depan. Tak ada perubahan....!!! Agenda hari Sabtu, 08 Mei 2010, HIMATIKA UGM mendapat kehormatan mendapat kunjungan dari HIMATIKA UNNES (Universitas Negeri Semarang), akan kedatangan orang atas pikirku ^^, lumayanlah. Jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 08.35. Hmmmm, ternyata sudah ada dua makhluk yang di sana, sebut saja ningsih dan ajeng (ndag papakan .....ning jeng...??^^). Dapat kabar "mereka" sudah hampir nyampe. Semua sudah dipersiapkan di Ruang Sidang Lantai 3 Gedung Matematika saat waktu menunjukkan 09.00.

Akhirnya mereka tiba, terlalu cepat kata temenku. Padahal lebih cepat lebih baik pikirku. Dan anehnya aku jadi operator Laptop dadakan.ce ka ce ka...ndag tau itu Ketua dapat ide darimana..aneh kupikir, tapi mau tak mau tetap aku jalani. hufth...tak apalah bisa nampang di depan tapi itu tak akan berjalan lama, karena aku punya urusan lain yang harus dikerjakan saat itu juga, akhirnya aku harus izin sebentar.

Tamu yang datang kita sambut dengan salam dan senyum hangat dari kita anak Himatika UGM. Banyak jug ayang dateng, dari semua anggota Himatika UNNES yang tidak dateng bisa dihitung dengan jari-jari, Luar Biasa buat mereka. Tapi bila dibandingkan dengan yang menyambut yaitu dari UGM sendiripun bisa dihitung dengan jari, dari PH sendiri belum lengkap karena ada suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan menyebabkan tidak bisa datang, anggap saja seperti itu.>,< Sedangkan untuk para staff, kebanyakan dari mereka masih mengikuti kuliah walaupun harus mengundang mereka, aku pikir itu juga akan ada masalah yang timbul juga dalam hal keuangan (bukankah begitu Nugki ?)

Seperti yang dibilang tadi saat ditengah acara aku pergi, meninggalkan urusan disitu dan menyelesaiakan urusan lainnya di tempat lain. Walaupun capek tapi tetap harus aku jalani dengan baik, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk saat ini. Saat diskusi aku kembali ke kampusku tercinta, kembali menemui mereka. Tak lama setelah sampai ke dalam forum, seseorang nyeletuk mengatakan identitasku yang lain. Huft, tapi tak apalah, langsung diserbu dengan pertanyaan yang paling males aku jawab, yaitu apa suka dan duka saat aku ngejalanin tugas yang aku emban. Cukup asyik juga diskusi dengan mereka dan kulihat banyak temen-temen yang lain juga berdiskusi dengan asyik. Semoga dengan adanya diskusi yang diadakan itu dapat bermanfaat bagi mahasiswa UNNES dan UGM sendiri, semoga tidak menjadi takabur akan apa yang telah didapat.
Saatnya pemberian Souvenir bagi tamu, souvenir sebuah piring cantik dengan goresan tinta yang tak kan pernah padam telah diserahkan oleh Ricko (Sang Ketua) kepada Syaifu (Ketua Mereka--UNNES). Tak luput juga dari merekapun memberikan kenang-kenangan berupa semacam piagam berbentuk gapura, cukup unik itu akan menambah koleksi bagi HIMATIKA UGM.

Detak jam dinding terasa nyaring di dalam telingaku, ku coba melirik jam itu, ternyata sudah pukul 15.00 WIB. Para tamu mulai berpamitan untuk melanjutkan kegiatan mereka ke Malioboro untuk "shopping" kata salah satu dari mereka.

Walaupun tak mengikuti secara penuh acara itu, aku merasa ada rasa hangat yang masih tertinggal di dalam hati masing-masing mahasiswa. berharap kebersamaan yang walaupun sejenak ini tidaklah luntur begitu saja, hilang ditelan bumi terbang ditiup angin yang akan begitu mudahnya dilupakan.
Pertanyaan yang timbul dalam pikiranku, "Kapan HIMATIKA UGM akan melakukan Studi Banding ke universitas lain?"--------

-----Salam Mahasiswa, Salam sejahtera dan salam hangat untuk semua----semoga sehat selalu---(^,^)

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "