Perjalanan ke Sri Gethuk Slideshow: Aenis trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Apakah Hari Ini Masih Milikku....???

Jika aku berada di pagi hari, aku tidak akan menunggu sore tiba. Karena hari ini yang akan aku hadapi dan jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan hari esok yang belum tentu datang. Hari dimana saat ini matahari menyinariku dan siangnya akan menyapaku. Dan inilah hariku….!!!

Umurku, mungkin tinggal hari ini. Maka, aku akan menganggap masa hidupku hanya sampai hari ini, atau seakan – akan aku dilahirkan hari ini dan akan mati pada hari ini juga (pemikiran yang tragis). Mungkin dengan begitu, hidupku tidak akan tercabik – cabik diantara gumpalan keresahan – keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan mungkin malah menakutkan.

Pada hari ini pula, mungkin sebaiknya aku mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari ini, aku harusnya bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang bagus, berdoa dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan kepadaku, perhatian terhadap keadaaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik tehadap sesama.(Amieeeeeeennn…………..!!!!!)

Pada hari ini dimana aku hidup sebaiknya aku dapat membagi waktu dengan bijak. Menjadikan setiap  menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Dan seharusnya aku mempersembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini, tapi apa…..??? Mencoba menikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Menerima rezeki, tugas – tugas dan ilmu dengan penuh rasa ikhlas. Hidup di hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian \\(^0^)//. Dan akan kugoreskan pada dinding hatiku dengan satu kalimat (mungkin dalam dinding kamarku juga) : Hariku adalah hari ini. Jika hari ini aku bisa makan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah aku makan kemarin akan merugikanku atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu juga akan merugikanku….???

Jika aku dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa aku harus bersedih atas air asin yang aku minum kemarin atau mengkhawatirkan air hambar dan panas pada hari esok hari yang belum tentu ada…???ckckckckck

Aku harus percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka aku akan dapat menundukkan diri untuk berpegang teguh pada prinsip: aku hanya akan hidup pada hari ini saja. Mungkin dengan prinsip itu setiap detiknya aku selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan memperbanyak amal. Amien……!!!

Aku harus mengatakan ini dalam hatiku, “Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik – baik saja. Tidak akan mengatakan kata – kata kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan membersihkan dan merapikan rumah dan kamarku agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memerhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku.

“Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak akan pernah kembali lagi.”

“Wahai masa depan, engkau masih dalam ketidakpastian. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tidak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan, sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki warna dan rasa. Jika demikian, mengapa aku harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan – kesialan yang mungkin akan terjadi padaku, memikirkan kejadian – kejadian yang akan menimpa dan meramalkan bencana – bencana yang bakal ada didalamnya ? Bukankah aku juga tidak tahu apakah aku akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esokku itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan…??? Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam lain dan belum turun ke bumi. Aku hanya bisa MERENCANAKAN DAN BERUSAHA…..!!!!!!”

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "