Aku tidak tahu bagaimana berpikir tentang kebahagiaan tanpa sebuah getaran yang menciutkan hati
Belakangan, aku berdiri di atas jembatan kesedihan
di malam yang pekat
Dari jauh, mengalun sebuah tembang tetesan keemasan,
ia menggelembung, melewati permukaan yang gemetaran
Gondola-gondola, cahaya-cahaya, musik----
mabuk ia berenang dalam muram
Jiwaku, sebuah instrumen berdawai
tersentuh oleh tangan-tangan tak tampak
bernyanyi sendiri menyahut lagu gondola
dan bergetar dengan bahagia yang mencolok
----Adakah yang mendengarkan.............???
0 komentar:
Posting Komentar