Perjalanan ke Sri Gethuk Slideshow: Aenis trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Cahayamu Cahayaku


Tahukah kamu setiap kulewati jalan tak bercahaya aku ingin kamu berada disisiku, menemani jalanku melewati jalan itu. Aku takut kegelapan bakal menelanku mentah-mentah. Masih membekas sekali saat aku harus melewati jalan gelap itu sendirian, tidak ada cahaya dari lampu, bintang ataupun kunang-kunang yang selalu menghiasi jalanku. Semilir angin malam membuat tubuhku membeku, merinding untuk sesaat membuat aku berfikir ulang apakah aku harus kembali pulang saja ke jalan awal dimana aku memulai. Dimana ada cahaya disitu walau aku tidak memiliki cahaya yang ada di dirimu.Tapi aku sudah bertekad bahwasanya aku akan tetap melewati jalan gelap itu dan menginginkan kamu menemaniku.

Tahukah kamu, bahwa setiap inci dari jalan itu aku ingat betul dalam memori ingatanku. Begitu gelap dan mencekam, yang ada hanya suara hewan-hewan yang tak tahu wujudnya. Ku tengok kanan dan kiri,tidak ada yang menemani dan kusadari aku sendirian sepenuhnya.
Ah, biarlah pikirku sambil terus berjalan. Aku ingat ditempat ini, dipinggir sawah ini Engkau mulai mengajariku kehidupan, sekarang sawah itu berwarnakan gelap tidak seperti dulu hijau cerah mentrentamkan jiwa. Aku takut kembali kesana, aku ingin kamu menemaniku saat itu. Aku pun tetap meneruskan perjalanan dengan melangkah pelan-pelan, aku tau pasti ada lubang-lubang yang akan menjebakku di dalamnya. Tapi aku lupa bahwa aku tidak membawa sebuah cahaya sehingga aku ceroboh dan disinilah aku terjebak dalam lubang yang dibuat oleh-Nya. Aku terperosok di dalamnya, "Oh Tuhan aku takut kegelapan, Engkau tau itu!!!!! Kenapa Engkau lakukan ini kepadaku?????"cercaku dengan airmata yang tetap mengucur membasahi bajuku. Lama kurasakan perih dalam kakiku, dan Oh My GOD,kakiku berdarah dengan sobekan yang cukup lebar dan dalam. Aku menangis tergugu, mendekap kedua lututku. Menunggu pertolongan dan kuharap KAMU orang yang bakal menolongku. (T_T)

Tapi tanpa kusadari aku sudah menunggu terlalu lama pertolongan itu, hingga kusadari bahwa aku sendirian di jalan ini.Semakin gugup kurasakan dalam diriku, ku coba menenangkan diri dengan cara-cara seperti yang kulihat atau ku baca dan semuanya tidak berguna sama sekali. Aku berteriak sekencang-kencangnya agar ada orang yang mendengarnya entah siapapun itu, dan aku berharap KAMU yang mendengarnya. Namun, Kamu tidak mendengar teriakanku sama sekali. Ku coba berkali-kali sampai suaraku serak dan mulai habis hingga tenggoranku kering kerontang, kau tak pernah muncul untuk menolongku hingga akhirnya aku menyerah dengan kondisi ini.

Menyedihkan dan tragis memang, sampai aku harus mati menunggu dalam kesepian. Tapi apalah daya, kau tidak pernah mendengarkan permintaan tolongku, namun akutidak akan pernah menyesal untuk mengharapkanmu datang dan menolongmu. Hanya saja aku ingin Kamu tau bahwa AKU TAKUT KEGELAPAN !!!! Temani aku,,,,,!!!
Aku masih berada di dalam lubang hitam ini, hanya diam yang bisa kulakukan. Aku sudah kehabisan suara untuk menyebut namamu, mengertilah. Di dalam lubang ini aku tidak bisa mendapatkan cahaya apapun, bahkan mataharipun tidak sanggup menembusnya.
Mungkin hanya cahayamu yang bisa menembus kegelapan ini dan menyelamatkanku....

Perpisahan itu menyakitkan


Terdengar suara gaduh di samping bangunan ini, mulai suara meja yang di geser menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga hingga suara kaca pecah. Bintang tak tahu apa yang terjadi di luar bangunan itu. Hanya terlihat orang-orang berlalu lalang membawa kardus berkuran besar. Mereka seakan merasa terbebani dengan kardus itu. Bintang memutuskan untuk keluar dari ruangannya, ternyata temannya pergi menignggalkannya seorang, secara reflek Bintang menuju ruangannya kembali. Terdiam, dan hanya bisa membisu.

“Tok tok ”.
Terdengar suara pintu diketuk dan diiringi suara menyebut nama Bintang.
BIntang membuka pintu itu, dan terlihat sesosok perempuan dengan wajah yang bingung menatapnya. Sebut saja dya Sekar. Bintang tahu apa yang akan dia katakan padanya dan hanya ada kebisuan di antara mereka. Secara reflek Sekar mengulurkan tangannya, seakan Bintang tak mengerti apa yang Sekar lakukan. Bintang hanya bisa menggelengkan kepala, dan Sekar pun memaksa Bintang untuk menjabat tangannya yang mungil. Tak terjadi apa-apa, tak ada percakapan antara mereka. Terlihat Sekar merasa canggung untuk bilang pada Bintang tentang hal yang menyulitkan itu.

Pagi itu adalah pagi yang menyakitkan bagi mereka berdua, seakan tak ada waktu untuk bertemu. Sekar berusaha merilekskan diri, menghembuskan nafas dengan teratur di depan Bintang. Dan hanya berkata “Bintang, maafin semua salahku selama ini, aku pergi dulu”. Hanya itu saja katanya, bergetar suaranya saat mengucapkan itu, hati Bintang pun tak dapat tenang lagi dan hanya bisa membalas “Sama-sama”, dengan senyuman yang dipaksakan agar terlihat natural. Hati Bintang berdesir tak rela temannya pergi, meninggalkan bintang sendiri dengan segala kegalauan yang dya rasakan selama ini. Kenapa tak dari dulu Sekar menceritakan padaku atau tak usah cerita sama sekali agar aku tenang di tinggalnya sendiri di ruang yang mencekam ini, suara hati Bintang protes akan keprgian temannya itu. Hal yang paling menyakitkan adalah bintang orang terakhir yang tahu tentang ini semua, padahal baru kemarin bintang ditinggal pergi oleh salah satu temannya dan sekarang hal itu terulang kembali. Sungguh pedih yang dya rasa, melawan semua kegetiran ini sendirian. Melewati malam-malam yang mencekam sendiri, merasakan hembusan angin yang membuat bulu kuduk sendirian. Tak tahu Bintang akan kuat menahan ini sendirian atau Bintang harus melarikan diri dari ini semua. Semua terasa menyedihkan dan menyakitkan. Bintang akan merasakan kesepian-kesepian itu lagi di tengahnya hiruk pikuk kota. Bintang menangis dalam senyumnya, merasakan ini tidak adil baginya dan semua terasa menyakitkan.

“Tak usah kau tangisi kepergiannya, perpisahan ini mungkin adalah jawaban dari semua pertemuan dan kau akan mengerti makna setiap pertemuan. ”

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "