Perjalanan ke Sri Gethuk Slideshow: Aenis trip to Yogyakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Yogyakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.

Ibu


Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibu,
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
"I LOVE U MOM"

Anak-Anak Adam



Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya;
dan kemudian aku bertaya,
"Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?'
Dan sungai itu menjawab,
'Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah,
meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk."
Aku hanya terdiam,
Dan aku mendengar burung-burung menangis,
dan aku bertanya,
"Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?"
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku,
dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata,
"Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya.
Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain,
sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia.
Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi."
Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota.
Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri,
'Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?'

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "