Aku belajar
aku belajar.........Bahwa hidup adalah seperti segulung kertas tisu toilet semakin mendekati akhir, semakin cepat berlalu
seorang sahabat adalah
seorang yang memberi kita semangat saat kita patah semangat
seorang sahabat adalah
seorang yang mengisi hidup kita dengan keindahan, sukacita, dan kehormatan, dan membuat seluruh dunia tempat tinggal kita menjadi tempat yang lebih indah dan bahagia
keajaiban sebuah persahabatan
ada sebuah keajaiban yang dinamakan persahabatan,
yang tinggal dalam hati, dan kau tidak tahu bagaimana terjadinya atau saat
persahabatan tersebut dimulai
tetapi,,,,,
kabahagiaan dari persahabatan selalu memberi suatu perasaan khusus,
bahwa persahabatan merupakan suatau berkat Tuhan yang sangat berharga.
Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan
gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan
dahagaku dalam Cinta tak bermuara
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari
kata cakrawala aksara
Kau hadir dengan ketiadaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
Gerakmu tiada pasti
Namun aku terus di sini
Menunggumu
Entah Kenapa...........
Aku tidak tahu bagaimana berpikir tentang kebahagiaan tanpa sebuah getaran yang menciutkan hati
Belakangan, aku berdiri di atas jembatan kesedihan
di malam yang pekat
Dari jauh, mengalun sebuah tembang tetesan keemasan,
ia menggelembung, melewati permukaan yang gemetaran
Gondola-gondola, cahaya-cahaya, musik----
mabuk ia berenang dalam muram
Jiwaku, sebuah instrumen berdawai
tersentuh oleh tangan-tangan tak tampak
bernyanyi sendiri menyahut lagu gondola
dan bergetar dengan bahagia yang mencolok
----Adakah yang mendengarkan.............???
sungguh, aku harus terbang ke ketinggian yang paling ekstrim
untuk menemukan kembali mata air kebahagiaanku...!!!!!!!!!!!
oh........
aku telah menemukannya, teman-teman
di sini, di ketinggian yang paling ekstrim mata air kebahagiaan memancar bagiku.....
dan di sini ada kehidupan...!!!!!!
engkau memancar terlalu tergesa mata air kebahagiaan !dan dalam menginginkan untuk memenuhi cangkirengkau sering mengosongkannya kembali
dan aku masih harus belajar untuk mendekati engkau secara lebih diam-diam;
hatiku masih mengalir kepadamu teramat terburu-buru....
hatiku, dimana musim panasku membakar,
musim panas yang singkat, panas, melakolis, teramat penuh riang....
bagaimana hati musim panasku mendamba kesejukanmu...!!!!!!!!
pergi sudah rundungan musim semiku !pergi sudah salju kedengkianku di bulan Juni !
musim panas, aku menjadi sepenuhnya dan tengah hari musim panas
sebuah musim panas di ketinggian yang paling ekstrim
dengan mata air yang dingin dan kesunyian yang terberkahi
oh, datanglah sahabat-sahabatku..........
sehingga kesenyapan dapat menjaadi lebig membahagiakan...
elang-elang akan membawa makanan untuk kita......
tapi, apa daya....
Luka telah menganga..tak dapat ku rajut lagi benang itu.,....
untuk saat ini dan entah nanti,,,,>,<
Jika aku berada di pagi hari, aku tidak akan menunggu sore tiba. Karena hari ini yang akan aku hadapi dan jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan hari esok yang belum tentu datang. Hari dimana saat ini matahari menyinariku dan siangnya akan menyapaku. Dan inilah hariku….!!!
Umurku, mungkin tinggal hari ini. Maka, aku akan menganggap masa hidupku hanya sampai hari ini, atau seakan – akan aku dilahirkan hari ini dan akan mati pada hari ini juga (pemikiran yang tragis). Mungkin dengan begitu, hidupku tidak akan tercabik – cabik diantara gumpalan keresahan – keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan mungkin malah menakutkan.
Pada hari ini pula, mungkin sebaiknya aku mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari ini, aku harusnya bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu’, bacaan al-Qur’an yang bagus, berdoa dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan kepadaku, perhatian terhadap keadaaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik tehadap sesama.(Amieeeeeeennn…………..!!!!!)
Pada hari ini dimana aku hidup sebaiknya aku dapat membagi waktu dengan bijak. Menjadikan setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Dan seharusnya aku mempersembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini, tapi apa…..??? Mencoba menikmati hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Menerima rezeki, tugas – tugas dan ilmu dengan penuh rasa ikhlas. Hidup di hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian \\(^0^)//. Dan akan kugoreskan pada dinding hatiku dengan satu kalimat (mungkin dalam dinding kamarku juga) : Hariku adalah hari ini. Jika hari ini aku bisa makan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah aku makan kemarin akan merugikanku atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu juga akan merugikanku….???
Jika aku dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa aku harus bersedih atas air asin yang aku minum kemarin atau mengkhawatirkan air hambar dan panas pada hari esok hari yang belum tentu ada…???ckckckckck
Aku harus percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka aku akan dapat menundukkan diri untuk berpegang teguh pada prinsip: aku hanya akan hidup pada hari ini saja. Mungkin dengan prinsip itu setiap detiknya aku selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan memperbanyak amal. Amien……!!!
Aku harus mengatakan ini dalam hatiku, “Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik – baik saja. Tidak akan mengatakan kata – kata kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan membersihkan dan merapikan rumah dan kamarku agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memerhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku.
“Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak akan pernah kembali lagi.”
“Wahai masa depan, engkau masih dalam ketidakpastian. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tidak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tidak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan, sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki warna dan rasa. Jika demikian, mengapa aku harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan – kesialan yang mungkin akan terjadi padaku, memikirkan kejadian – kejadian yang akan menimpa dan meramalkan bencana – bencana yang bakal ada didalamnya ? Bukankah aku juga tidak tahu apakah aku akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esokku itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan…??? Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam lain dan belum turun ke bumi. Aku hanya bisa MERENCANAKAN DAN BERUSAHA…..!!!!!!”
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "