Dingin terasa menggerayangi sekujur tubuhku. Merinding tak terelakkan lagi dari tubuhku,menghindar pun tak bisa. Aku hanya bisa menerima dengan terpaksa, mau tak mau harus mau. Merayap ke dinding, sudut-sudut ruangan 3 x 3 ini.
Malam begitu kelam, seakan itu adalah awal dari kejadian buruk. Mungkin Tuhan sedang berbaik hati pada kegelapan, diberi kesempatan untuk menguasai malam yang semakin larut ini. Terdengar suara detak jam dinding, kulihat sudah menunjukkan tengah malam, atau lebih tepatnya setengah satu dini hari.
Ah, sudah waktunya aku pulang ke dalam pelukan sang mimpi, pikirku. Tapi tak tahu kenapa aku masih terjaga. Masih tetap dalam kondisi yang sama, duduk memandang layar penuh kalimat-kalimat yang meminta belaian sayang agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
Waktu berlalu dengan cepat, malam bersanding dengan dingin membuat suasana semakin kejam. Aku sudah tak tahan dengan kondisi ini. Ku tutup layar di depanku, memasukkan ke dalam tas, membenahi semua yang berserakan. Dingin tetap saja nakal walaupun aku sudah mengenakan jaket yang lumayan tebal. Apakah karena lumayan tebal kemudian dingin tetap menggerayangi tubuhku dengan seenaknya? Aku tak pernah habis pikir. Seharusnya, aku menggunakan jaket berbulu serigala, mungkin dingin akan takut padanya. " Fuhhhh" hanya itu yang keluar dari mulutku.
Tubuhku lunglai saat ku coba tuk berjalan. Seakan dunia bergerak tidak stabil, goyang kanan dan kiri. Menyapa satu dua orang yang ada sembari melangkah gontai menuju sepeda motor. Ternyata gelap sekali di luar, tak ada penerangan sama sekali. Aku harus berhati-hati, menitih langkahku agar tak terpeleset atau kau akan celaka.
Terlihat motor berwarna merah terparkir di ujung barisan. "huh..!!!!!!" hnya itu yang bisa terlontar. Jauh juga aku parkirnya, pikirku sembari berjalan menuju motor itu. Pemandangan ganjil langsung disuguhkan padaku, aku harus memastikannya dulu. Langkahku pun akupercepat, gelap tak jadi hambatan bagi mataku.
Ternyata memang ada yang ganjil, HELMKU HILANG. Secara reflek mataku mulai mencari di sekitar motor, mungkin jatuh atau menggelinding entah dimana. Sejauh mata memandang, hanya gelap gulita yang terlihat. Tak ada helm berwarna putih yang tergeletak, ntah di jalan atau di atas sepeda motor. Perasaan masih biasa dan berfikir barang itu akan kembali lagi padaku, karena akulah yang punya helm putih itu.
Langkah gontaiku sudah terabaikan yang sekarang menjadi agak sedikit panik. Mencoba berfikir keras kemana ntu helm pergi, g mungkinlah helm itu akan berjalan sendiri. Pikiran yang terlintas adalah kembali ke dalam ruang yang sumpek itu lagi. Bertanya pada setiap orang yang masih terjaga tentang kepergian helm kesayanganku. Dan hasil yang ku dapat adalah nihil, tak seorangpun tau keberadaan helm putih itu.
Terduduk lemas, mata menatap hamparan kegelapan,kosong, dan tetap berfikir positif. Hanya terdiam, membisu, masih berpendapat helm itu akan kembali padaku. Aku masih santai menghadapi hal ini, tak tau kenapa. Tak ada sedih yang tersirat, tapi malah hanya ada rasa penasaran bagaimana hel itu bisa hilang.
Tak lama kemudian suara cowok menyadarkanku, hmmmm salah, bukan suara tapi kalimat yang terlontar itulah yang membuatku kembali dalam dunia nyata. "Di sini sudah kerap sekali banyak anak yang kehilangan helm..Apalagi kalau helmnya bagus. Seharusnya helmmu ditaruh di dalm saja..???"
Mendengar pernyataan itu, untuk sesaat emosiku tak terkendali. "Kenapa g bilang ?" Spontan itulah yang terucap. Aku terduduk lemas lagi, mungkin ini salahku juga kenapa aku harus meletakkan helm itu di depan. Ini bukanlah kebiasaanku selama ini, ada yang aneh dalam diriku. Apa karena tekanan dari beban yang melekat dalam pundakku yang membuat semua ini terjadi...?? argh...
Sudahlah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang ke dalam haribaan sang mimpi, dengan membawa seluruh pertanyaan yang belum terjawab itu pada sang mimpi.
Hidupku tak akan pernah sama lagi sejak saat itu. Tak akan pernah...!!!!
Adalah seorang ayah yang sangat sibuk dengan pekerjaannya. Setiap hari ia berangkat kerja sebelum anak-anaknya bangun dan pulang ke rumah larut malam ketika mereka sudah tertidur lelap.
Suatu hari anak yang paling sayang pada sang ayah menunggunya sampai malam. Saat melihat ayahnya pulang anak tersebut langsung menghampirinya dan bertanya, "Ayah, bolehkah saya bertanya sesuatu?" Mendapat pertanyaan tersebut ayahnya segera menjawab, "Tentu boleh. Ada apa, nak?"
"Berapa penghasilan Ayah per jam?" tanya anak tersebut ingin tahu.
"Kenapa kau tanya sesuatu yang tidak ada hubungannya denganmu?" ayahnya balas bertanya.
Anak itu tidak menjawab, tapi justru terus mendesak ayahnya dengan pertanyaan yang sama. Setelah dipaksa beberapa kali, akhirnya ayahnya menjawab bahwa penghasilannya per jam adalah seratus ribu rupiah.
"Bolehkah saya minta lima puluh ribu rupiah dari Ayah?" tanya anak tersebut dengan nada memohon.
Awalnya sang ayah keberatan, tetapi karena didesak terus akhirnya ia memberikan juga uang lima puluih ribu rupiah yang diminta anaknya.
Anak itu sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada ayahnya. Kemudian ia pergi mengambil celengan dan langsung memecahkannya. Diambilah uang yangada di dalamnya. Setelah dihitung seluruhnya, uang yang ada berjumlah seratus ribu rupiah pas.
kemudian anak itu berkata kepada ayahnya, "Bolehkah saya membeli waktu Ayah satu jam saja?" Dengan mata berkaca-kaca ia melanjutkan, "Bisakah besok Ayah pulang lebih cepat dan menemani saya makan malam?"
Tuhan yang Maha Baik memberi kita IKAN ,
Tetapi kita harus MENGAIL untuk mendapatkannya .
Demikian juga jika kita terus MENUNGGU waktu yang tepat,
Mungkin kita tidak akan pernah MULAI.
Mulailah sekarang...
Mulailah di mana kamu berada sekarang dengan APA ADANYA.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita MEMILIH seseorang untuk DICINTAI
Tapi sadarilah bahwa CINTAILAH yang MEMILIH kita untuk mencintainya.
PERKAWINAN memang memiliki banyak kesusahan,
Tetapi kehidupan LAJANG tidak selalu memiliki kesenangan .
BUKA mata kamu lebar-lebar SEBELUM menikah,
Dan biarkan mata kamu setengah TERPEJAM SESUDAHNYA .
Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya
Sama seperti membeli RUMAH karena lapisan CATnya.
Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....
HATI seorang wanita .
Begitu juga PERSAHABATAN,
Prsahabatan adalah 1 JIWA dalam 2 raga
Persahabatan sejati layaknya KESEHATAN,
nilainya baru kita sadari setelah kita KEHILANGANnya .
Seorang sahabat adalah yang dapat MENDENGARKAN lagu didalam hatimu
dan akan MENYANYIKAN kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya
Sahabat adalah 'TANGAN' Tuhan untuk menjaga Kita.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,
Tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...
Tapi MENYESAL-lah jika orang itu MENYESAL bertemu dengan kamu.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela KEBENARAN.
Dialah HIASAN dikala kamu SENANG dan PERISAI diwaktu kamu SUSAH
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang TEMAN ,
Jika kamu mengharapkan seseorang TANPA KESALAHAN.
Karena semua manusia itu BAIK kalau kamu bisa MELIHAT kebaikannya
Dan MENYENAGKAN kalau kamu bisa MELIHAT keunikannya
Tapi semua manusia itu akan BURUK dan MEMBOSANKAN
Kalau kamu TIDAK bisa MELIHAT keduanya.
Begitu juga Kebijakan, KEBIJAKAN itu seperti CAIRAN,
Kegunaannya terletak pada PENERAPAN yang benar,
Orang PINTAR bisa GAGAL karena ia MEMIKIRKAN terlalu banyak hal,
Sedangkan orang BODOH sering kali BERHASIL dengan melakukan TINDAKAN tepat.
Dan KEBIJAKAN SEJATI tidak datang dari PIKIRAN kita saja ,
Tetapi juga berdasarkan pada PERASAAN dan FAKTA.
Tak ada seorang pun yang SEMPURNA.
Mereka yang mau BELAJAR dari kesalahan adalah BIJAK.
Menyedihkan melihat orang BERKERAS bahwa mereka BENAR
meskipun TERBUKTI SALAH.
Apa yang berada di BELAKANG kita dan apa yang berada di DEPAN kita
adalah perkara KECIL berbanding dengan apa yang berada di DALAM kita.
Kamu tak bisa mengubah masa lalu....
Tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan .
Bila Kamu mengisi hati kamu dengan PENYESALAN untuk masa lalu
dan KEKHAWATIRAN untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu SYUKURI .
Anonymous
Jadikan di Ruang hatiku cahaya.....
jadikan di Lisanku cahaya.....
jadikan dalam pendengaranku cahaya...
jadikan pada penglihatanku cahaya....
dan jadikan dari depanku cahaya...
jadikan atasku cahaya...
dan jadikan dari bawahku cahaya...
Ya aLLah karuniakanlah aku Cahaya Kehidupan...
Amien....!!!!!
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak
pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam
‘ruang’ penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam ‘penjara’ pengacuhan
selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus
cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan
tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup
memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya
menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali,
karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah
payung gelap masa silam. Selamatkan diri Q-Ta dari bayangan masa lalu!
Apakah Q-Ta ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke
tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang
ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Q-Ta
dengan masa lalu, keresahan Q-Ta atas apa yang telah terjadi padanya,
keterbakaran emosi jiwa Q-Ta oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Q-Ta
pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan,
dan sekaligus menakutkan.
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa
depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat
berharga.
Dalam al-KiTab daLAm aGama saYa, diterangkan bahwa setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum
dan apa saja yang telah mereka lakukan, Tuhan selalu mengatakan, “Itu
adalah umat yang lalu.” Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman
dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang
yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan
dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan
kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puingpuing
yang telah lapuk.Padahal, betapapun seluruh manusia bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah
mustahil pada asalnya.ckckckckck…..
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala
sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah
kehidupan!
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "